Netizen Vs Netizen | Si Paling Merasa Intelektual di Platform Media Sosial - TodayMu.com

Cara Asik Membaca Apa Yang Ada di Internet

Post Top Ad

Netizen Vs Netizen | Si Paling Merasa Intelektual di Platform Media Sosial

Netizen Vs Netizen | Si Paling Merasa Intelektual di Platform Media Sosial


Pernahkah kalian mendengar komentar seperti ini, "Balik ke Facebook lagi buk?", "Emang paling bener itu main twitter yang isinya orang-orang cerdas", "Percaya kok sama anak Tiktok", "Anak Twitter itu belagu banget", "Jangan dishare ke Instagram" dan lain sebagainya. Yap, pengguna media sosial yang merasa paling pinter daripada platform lainnya, mereka saling serang menyerang, yang kemudian terjadi terkotak-kotak seolah-olah platform A khusus untuk orang pinter, platform B khusus untuk orang bodoh dan lainnya.


Saya sebagai pengguna semua media sosial kadang merasa lucu sendiri melihat tingkah para netizen yang dengan percaya diri merasa paling intelektual dan bener diranah media sosialnya, padahal jika memang dilihat-lihat secara teliti di semua platform ada semua jenis manusianya. Disini saya hanya ingin share kelebihan dan kekurangan platform media sosial dilihat dari para penggunanya, namun yang patut disepakati bersama media sosial itu ibarat pisau, bisa bermanfaat bisa berdampak buruk.



Twitter

Sudah paling familiar bahwa pengguna twitter merasa paling cerdas dan kritis, memang betul adanya, tapi apakah kemudian tidak ada kekurangannya? tentu ada


Kelebihan

Soal kecepatan update, dan kritis memang benar pengguna twitter bisa dikatakan hal tersebut, dimana netizen twitter lebih skeptis dengan hal-hal yang hadir di media sosial, mereka ini bahkan bisa seperti intelenjen bahkan detektif, bisa membuka, mengulit seorang pengguna yang dinilai berbuat salah diranah media sosial, selain itu banyak pula pengguna twitter yang sharing secara cuma-cuma ilmu-ilmu yang bisa dikatakan sangat bermanfaat untuk kita, soal sosial netizen twitter juga sigap dalam memviralkan sesuatu sehingga cepat untuk ditindak lanjuti.


Kekurangan

Tidak sedikit pengguna Twitter juga mudah kegojek sama konten-konten yang berasal dari platform lain yang mana mereka selalu olok-olok, mereka mempercayai lalu menghujat beramai-ramai, padahal hanyalah sebuah konten settingan, Buzzer-buzer juga sangat merebak diplatform ini yang kadang sangat meresahkan, selain itu persebaran konten p0rno juga sangat mudah ditemui di twitter.


Tiktok

Pengguna tiktok selalu merasa bahwa mereka pengguna paling santai daripada platform lainnya yang dinilai kaku dan kuno,


Kelebihan

Tiktok memilik banyak konten yang beragam dan mudah untuk dinikmati, selain itu untuk memviralkan sesuatu juga tidak begitu sulit disini, selain itu penggunanya tergolong humoris dan pandai dalam membuat ruang jenaka di media sosial. Penyampain informasi yang lebih enak dinikmati dan menyenangkan


Kekurangan

Banyak pengguna yang sangat mudah sekali sama konten-konten yang belum tentu valid, mudah digiring influencer, dan yang sangat disayangkan mudah sekali fomo dengan hal-hal yang viral yang belum tentu ada hal positifnya, dikolom komentar kita sering banyak menjumpai komentar spam yang tidak sesuai konteks dengan postingan, perundungan bisa sangat mudah kita temui di platofm satu ini, fitur live yang kemudian menjadikan pengguna solah-olah menjadi pengemis online.


Facebook

Facebook inilah yang sering paling banyak menjadi bulan-bulanan disemua platform media sosial, "balik ke facebook sana", dan uniknya justri pengguna facebook itu seperti bodoh amat dan asik dengan platform mereka sendiri, terlebih karena memang penggunanya lebih banyak ke generasi boomer


Kelebihan

Memiliki komunitas yang kuat, kegiatan - kegiatan sosial juga mudah ditemui, forum jual beli yang masih menjadi primadona banyak kalangan, selain itu fun fact, banyak pekerja kreatif seperti di dunia film mereka aktif di facebook, bahkan banyak artis yang ternyata juga aktif disana, meski menurut saya facebook itu lebih sepi tapi ada kenyamanan tersendiri


Kekurangan

Banyak sekali postingan-postingan Hoax, Penipuan dan P0rno yang beredar bahkan kadang sulit dibendung, dan sayangnya penggunanya juga mudah mempercayai lalu membagikan konten-konten seperti itu, Spam promosi yang menjalar di grup-grup masih sering kita jumpai, 


Instagram

Pengguna yang cenderung juga bodoh amat dan lebih fokus sama dunia mereka sendiri, memiliki beragam konten yang bervariasi dan lebih ke estetika. Penggunanya pun beragam dari berbagai lintas generasi.


Kelebihan

Mereka memberikan konten yang baik untuk para penggunanya, informatif, juga up to date walau gak secepat twitter, mencari inspirasi lebih mudah di instagram, layaknya pinterest, aksi-aksi sosial juga mudah ditemui diplatform ini, idealisme juga bisa kita temukan disini.


Kekurangan

Konten flexing dan propaganda banyak ditemui disini, doxing dan serang juga bisa mudah ditemui disini walau sudah ada fitur filter, Spam juga bisa kita jumpai disini. Promosi LGBT yang terang-terang disini.


Namun secara keseluruhan semua platform tentu ada plus minus dan kita sendirilah yang bisa memfilternya, mensensornya sendiri, semua platform pun juga banyak dengan mudah kita jumpai promosi-promosi judol dan hal-hal negative lainnya. Dengan seperti itu apakah kita masih akan terus merasa paling baik diplatform kita? baik buruknya sebuah platform kita sendirilah yang menggerakan, kalau kita sendiri masih mudah mencela orang hanya karena beda sudut pandang, apa iya kita pantas disebut udah paling bener?


Facebook, Twitter, Tiktok, Instagram hanyalah sebuah rumah, kita yang membangun, kita yang memilih dengan siapa mau berinteraksi, kita sendiri yang memilih apa yang ingin kita nikmati, di semua platform sudah memiliki alogaritma yang sebenarnya bisa kita atur sendiri, apa yang mau dimunculkan.


Mari Bijak ber media sosial

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mohon untuk tidak menaruh link dalam bentuk apapun

Post Bottom Ad