salah satu foto jepretan Dmitry memperlihatkan salah satu bayi dari penduduk kutub |
Dmitry fotografer asal rusia
menghabiskan kurang lebih sekitar sebulan tinggal bersama suku Nenets yang
tinggal di sekitar Yamal Peninsula, daerah yang dekat dengan kutub utara. Selain bertujuan untuk mendapatkan foto terbaik, Dmitry juga ingin mengenal lebih jauh gaya
hidup suku yang jarang dieskpos tersebut.
dikutip dari detikINET dari Daily Mail, disana ada sekitar 40 ribu suku Nenets tinggal di sekitar wilayah kutub utara. Mereka umumnya bekerja sebagai penggembala rusa kutub dan harus menjalani hidup di daerah serba dingin. Bayangkan saja, suhu bisa tembus minus 34 derajat celcius di malam hari.
Dia ( Dimitry ) mencoba hidup seperti mereka, menjalani aktivitas bersama suku Nenets. "Aku ingin memahami kebebasan mereka dengan lebih baik. Aku pakai baju mereka, tidak mandi dan makan daging mentah. Aku melakukan semua yang mereka lakukan," kata nya menceritakan pengalamannya.
dikutip dari detikINET dari Daily Mail, disana ada sekitar 40 ribu suku Nenets tinggal di sekitar wilayah kutub utara. Mereka umumnya bekerja sebagai penggembala rusa kutub dan harus menjalani hidup di daerah serba dingin. Bayangkan saja, suhu bisa tembus minus 34 derajat celcius di malam hari.
Dia ( Dimitry ) mencoba hidup seperti mereka, menjalani aktivitas bersama suku Nenets. "Aku ingin memahami kebebasan mereka dengan lebih baik. Aku pakai baju mereka, tidak mandi dan makan daging mentah. Aku melakukan semua yang mereka lakukan," kata nya menceritakan pengalamannya.
|
Berbagai foto menarik pun diabadikan oleh Dmtry saat berada disana, menjepret salah satu keunikan
aktivitas sehari-hari dari suku Nenets ini. Salah satunya, ketika mereka
berkumpul di salju makan rusa mentah. Mereka menyembelih hewan itu,
mengirisnya dan langsung memakannya. Darah pun berceceran di putihnya
salju.
Suku Nenets sendiri masih banyak yang hidup berpindah-pindah, dengan tempat tinggal bentuknya seperti tenda yang bisa dibongkar pasang. Dan ternyata di suku tersebut, kaum wanita cenderung bekerja lebih keras dibanding pria. keren bukan?
"Beban kerja para wanitanya adalah yang paling mengejutkan. Mereka punya banyak tanggung jawab, dari membuat dan merubuhkan tenda, menebang kayu, memasak dan menjahit pakaian," sebut Dimtry.
Hewan rusa kutub dan juga ikan berperan sangat penting untuk kehidupan suku ini, terutama sebagai sumber makanan bagi para penduduk. Kadang hasil tangkapan dijual ke pabrik terdekat.
Suku Nenets sendiri masih banyak yang hidup berpindah-pindah, dengan tempat tinggal bentuknya seperti tenda yang bisa dibongkar pasang. Dan ternyata di suku tersebut, kaum wanita cenderung bekerja lebih keras dibanding pria. keren bukan?
"Beban kerja para wanitanya adalah yang paling mengejutkan. Mereka punya banyak tanggung jawab, dari membuat dan merubuhkan tenda, menebang kayu, memasak dan menjahit pakaian," sebut Dimtry.
Hewan rusa kutub dan juga ikan berperan sangat penting untuk kehidupan suku ini, terutama sebagai sumber makanan bagi para penduduk. Kadang hasil tangkapan dijual ke pabrik terdekat.
|
"Ini
adalah cara hidup yang sangat berat. Terutama karena suhu dingin yang
ekstrim. Namun mereka sudah terbiasa begini sejak kecil," jelas Dmtry.
Tekhnologi modern ternyata sudah mulai menyentuh suku Nenets itu. Sebagian sudah memiliki generator untuk menghasilkan listrik. Juga kendaraan snowmobile untuk menerjang salju. Namun tetap saja, gaya hidup mereka masih tetap sangat unik dan menarik
Tekhnologi modern ternyata sudah mulai menyentuh suku Nenets itu. Sebagian sudah memiliki generator untuk menghasilkan listrik. Juga kendaraan snowmobile untuk menerjang salju. Namun tetap saja, gaya hidup mereka masih tetap sangat unik dan menarik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon untuk tidak menaruh link dalam bentuk apapun