Dari Detik dot Com nih mblo, Ratusan pesilat di Yogyakarta selasa kemaren 'menyerbu' Plaza Ambarrukmo (Amplaz). tapi tenang mereka menyerbu bukan untuk bikin rusuh atau bergalaugalau ria, tapi mereka ingin unjuk gigi, unjuk kebolehan mempromosikan warisan budaya ini mbloo.
Acara yang bertajuk Rancak Pencak Silatari (RPS) 2016 di gelar di Atrium Plaza Ambarrukmo, Selasa 23 februari lalu. tepat pukul 19.00 WIB. Selama lima menit sekitar 200-an peserta dari berbagai perguruan silat itu melakukan pertunjukan kolaboratif antara pencak silat, tari, dan musik. jadi ada sesuatu yang beda pastinya, perpaduan modern dan klasik. emezing mbloo.
Pagelaran acara yang menarik dan unik itu akhirnya mendapat sambutan meriah dari para pengunjung Amplaz. Mereka menyaksikan dari sekeliling atrium baik di lantai satu hingga empat.
Acara yang bertajuk Rancak Pencak Silatari (RPS) 2016 di gelar di Atrium Plaza Ambarrukmo, Selasa 23 februari lalu. tepat pukul 19.00 WIB. Selama lima menit sekitar 200-an peserta dari berbagai perguruan silat itu melakukan pertunjukan kolaboratif antara pencak silat, tari, dan musik. jadi ada sesuatu yang beda pastinya, perpaduan modern dan klasik. emezing mbloo.
Pagelaran acara yang menarik dan unik itu akhirnya mendapat sambutan meriah dari para pengunjung Amplaz. Mereka menyaksikan dari sekeliling atrium baik di lantai satu hingga empat.
dari mas detik.com |
"Flashmob silat dan tari ini hanya berlangsung singkat, lima menit saja. Ini karena kami ingin membuat suatu pertunjukan yang 'suprise', durasi pendek, kental namun berkesan," ungkap Yosi Poediono, penanggungjawab acara dari Organisasi Tangtungan Project. jadi ini ceritanya Flashmob bertajuk silat. asli kreatif! dasar orang-orang Jogja emang kreatif kreatif!
Yosi bersama para penggerak pencak silat dari berbagai perguruan di Yogyakarta ingin menunjukkan pencak silat tidak hanya sebagai olahraga beladiri dan prestasi saja, namun juga ada unsur seni budaya. Silat itu dinikmati banyak orang, menjadi sarana menularkan inspirasi serta semangat untuk senantiasa bangga pada budaya sendiri.
"Seni budaya di pencak silat ini yang ingin kita tunjukkan. Silat itu bisa dimainkan di mana saja tempatnya termasuk di mal atau pusat keramaian lainnya," ungkap Yosi.
Suryadi selaku pelatih pencak silat dari perguruan Persinas Asad, menambahkan bahwa latihan bersama-sama dilakukan selama kurang lebih 8 hari. Latihan ditangani bersama pelatih lainnya antara lain Ibnu Mubarok dari Perguruan Tapak Suci, Ariez Aracy dari Perpi Harimurti, dan dibantu koreografer Ayu Permata Sari.
"Untuk aransemen musik ditangani Giwang Topo dengan lirik lagu 'Untuk Apa Silat'," yuhuu semoga ada lagi pertunjukanpertunjukan seperti ini! semangat generasi muda!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Mohon untuk tidak menaruh link dalam bentuk apapun